Samarinda, [24/04/2025] – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I.A Moeis Samarinda akan mengalami transformasi besar-besaran menjadi fasilitas kesehatan modern bertaraf internasional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek senilai Rp740 miliar ini akan dikerjakan bersama konsorsium asal Australia, Plenary Asia-Aspen Medica, dengan rencana pembangunan selama 18 bulan dan masa konsesi selama 20 tahun[1].
Pembangunan Infrastruktur dan Manajemen Kesehatan Modern
Direktur RSUD I.A Moeis, Dr. Osa Rafshodia, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur agar setara dengan standar global “Ini adalah tonggak sejarah baru bagi pelayanan kesehatan di Samarinda. RSUD I.A Moeis menjadi proyek pertama di sektor kesehatan yang dikelola melalui KPBU dengan dukungan internasional,” ujarnya.
Dalam kerja sama ini, manajemen rumah sakit akan dijalankan secara kolaboratif. “Manajemen rumah sakit akan dijalankan bersama. Proporsinya 70 persen kami kelola, 30 persen dikelola oleh konsorsium,” jelasnya. Selain itu, RSUD I.A Moeis juga mendapat keuntungan berupa pelatihan tenaga medis dan peningkatan kompetensi dari tenaga ahli asal Australia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh.
Skema KPBU dan Peran Konsorsium Australia
Melalui skema KPBU, Plenary Asia-Aspen Medica akan bertanggung jawab atas pembiayaan, pembangunan, serta pengelolaan fasilitas selama 20 tahun sebelum akhirnya dialihkan kembali ke pemerintah. “Kemitraan ini memastikan transfer pengetahuan dan penerapan best practices dari Australia dalam manajemen rumah sakit,” tambah Dr. Osa.
Dampak bagi Masyarakat dan Dunia Kesehatan
Proyek ini diharapkan dapat:
- Mengurangi angka rujukan pasien ke luar daerah/luar negeri
- Meningkatkan medical tourism di Kaltim
- Menambah lapangan kerja bagi tenaga kesehatan lokal
- Membawa pengalaman pelayanan kesehatan bertaraf global
Komitmen Pemerintah dalam Proses KPBU
Senin, 28 April 2025 rencana ini kembali dimatangkan oleh wali kota Samarinda Andi Harun yang menggelar proses aanwijzing RSUD IA Moeis di Hotel Fugo. kehadiran Pemkot Samarinda dalam agenda ini menurut wali kota Samarinda memegang dua makna penting. Pertama, sebagai bentuk komitmen nyata kepada publik bahwa Pemkot Samarinda serius dalam mengembangkan layanan kesehatan berkelas global, didukung penuh oleh Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Kedua, adalah sebagai penegasan internal kepada seluruh jajaran pemerintahan agar proses berjalan cermat, terstruktur, dan tepat waktu. Pemerintah optimis bahwa jika tidak ada halangan proses signing akan digelar pada 1 Oktober 2025 mendatang[1].