Pemerintah Kota Denpasar berencana untuk melaksanakan proyek KPBU SPAM yang bertujuan untuk peningkatan layanan penyediaan air minum. Adapun lingkup dari proyek KPBU SPAM Denpasar diantaranya; 1) Pengembangan sarana produksi yakni pembangunan 3 unit reservoir, 2) Pengembangan sarana distribusi (jaringan distribusi di wilayah yang belum terlayani, penurunan kehilangan air, pergantian atau rehabilitasi pipa, dan penggantian water meter; serta 3) Pembentukan zoning blok dan DMA (District Meter Area) dan ZAMP (Zona Air Minum Prima).
Namun demikian rencana tersebut tentunya tidak lepas dari pasokan air baku untuk mencukupi kebutuhan air pelanggan. Pasalnya, kerjasama pengaliran perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM Denpasar dengan SPAM Petanu dan Penet hingga kini masih belum mencapai batas maximum yakni 150 l/dtk[1]. Berdasarkan skematik pengaliran, SPAM Petanu dan Penet mengampu pasokan air pada Zona 6 PDAM Sewakhadarma dengan total pelanggan 26.795 SR (Zona terpadat yang juga diampu oleh 7 sumur bor). Namun demikian, Berdasarkan laporan Tim Teknis perumda Air Minum Tirta Sewakadharma, saat ini (2023) pasokan air dari SPAM Penet hanya 62 l/dtk, sementara Petanu 43 l/dtk[2]. Kondisi ini dipersulit juga dengan rencana perumda untuk menutup 19 sumur bor yang saat ini beroperasi. Yang mana penutupan sumur bor akan menghilangkan 398 l/dtk pasokan air baku bagi SPAM Denpasar. Dalam meningkatkan kualitas air menuju layak minum Ketidak jelasan kontinuitas pengaliran air ini akan memberatkan BUP nantinya. Untuk itu perlu penyelesaian dan langkah konkrit dalam memperoleh kontinuitas air yang memadai bagi pelanggan PDAM.
[1] https://www.msn.com/id-id/berita/other/kerja-sama-dengan-kpbu-terkendala-kontinuitas-pengaliran-air-di-pdam-denpasar-belum-150-literdetik/ar-AA1e6m5E
[2] Laporan Tim Teknis perumda Air Minum Tirta Sewakadharma, 2023