MENGENAL PELABUHAN ANGGREK, PROYEK KPBU YANG DIKLAIM TERCEPAT DIBANDING PROYEK-PROYEK KPBU PENDAHULUNYA

Figure 1: Foto Pelabuhan Anggrek, sumber: Koran Jakarta Rabu 22 Sept 2021 [1]
Figure 1: Foto Pelabuhan Anggrek, sumber: Koran Jakarta Rabu 22 Sept 2021 [1]

Pada 30 Juli 2021, penandatanganan perjanjian KPBU Pelabuhan Anggrek resmi dilaksanakan. Proyek dengan nilai investasi Rp1,4 triliun ini diklaim sebagai proyek tercepat dalam proses KPBU Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jika dibandingkan dengan proyek lainnya yang diprakarsai oleh pemerintah. Di antaranya pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare, pengembangan Bandara Labuan Bajo, serta pembangunan Pelabuhan Patimban [2].

 

Profil Singkat Proyek KPBU Pelabuhan Anggrek

Lingkup proyek KPBU Pelabuhan Anggk meliputi beberapa hal diantaranya [3];

  1. Penyediaan dermaga untuk peti kemas yang dapat mengakomodir kapal bertambat sebesar 30.000 DWT.
  2. Penyediaan dermaga untuk general cargo yang dapat mengakomodir kapal sebesar 10.000 DWT.
  3. Penyediaan kegiatan bongkar muat barang, peti kemas, curah serta penyediaan dan pelayanan jasa terkait kepelabuhanan lainnya sesuai dengan Perjanjian Penyelenggaraan Proyek KPBU.

 

Adapun nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 1,4 Triliun dan biaya operasional sebesar Rp 5,2 Triliun. Masa konsesi selama 30 tahun dengan pengembalian besaran pendapatan konsesi 2,5% per tahun dari Pendapatan Kotor dapat dinaikkan secara progresif serta pembagian kelebihan keuntungan (clawback) sebesar 50% disetorkan oleh Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur.

PT Anggrek Gorontalo International Terminal (AGIT), merupakan konsorsium yang memenangkan lelang proyek tersebut yang terdiri dari empat perusahaan, yaitu PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah dan PT Hutama Karya (Persero).

 

Inovasi yang Dilakukan Pada Proyek KPBU Pelabuhan Anggrek

Pengembangan pelabuhan Anggrek ini merupakan proyek pelabuhan pertama yang perencanaannya menggunakan sistem Building Information Modelling System (BIM), yaitu suatu sistem atau teknologi di bidang AEC (Arsitektur, Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model tiga dimensi. Tak hanya itu, hal menarik lainnya adalah investor (PT AGIT) juga telah mengadopsi konsep green port yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan sustainable development goals (SDGs).

 

Keberadaan Pelabuhan Anggrek diharapkan bisa melancarkan pergerakan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan kawasan sekitarnya. Dengan layanan bongkar muat yang efisien dan biaya, pergerakan harga-harga (inflasi) akan lebih stabil sehingga risiko usaha akan berkurang dan ini otomatis akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, perdagangan domestik maupun internasional.

________________________________________________________________________________________________

 

[1] https://koran-jakarta.com/pelabuhan-anggrek-akan-dongkrak-perekonomian-gorontalo

[2] https://ekonomi.bisnis.com/read/20210928/98/1447903/pelabuhan-anggrek-jadi-proyek-kpbu-tercepat-ini-fakta-menarik-lainnya

[3] https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5663614/pengembangan-pelabuhan-anggrek-gorontalo-dibangun-dengan-skemaKpbu


27 October 2023 |