Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Duta Graha Karya untuk pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg. Duta Graha Karya merupakan konsorsium bentukan Salim Group dan Agung Sedayu[1]
Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg dengan total panjang mencapai 38,60 km dan merupakan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project). Jalan Tol yang memakan biaya 23,22 T ini nantinya akan melengkapi sistem koridor di sebelah barat, yang dapat memberikan dukungan pengembangan wilayah ekonomi sekitar[2].
Rencana desain Tol Kamal-Teluk Naga Rajeg
Dilansir dari TribunBanten.com, Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg direncanakan memiliki tujuh interchange, dua junction, dan satu on ramp. Tol ini juga akan dilengkapi dengan empat jembatan dan lima underpass[3].
Penetapan lokasi untuk pembangunan ruas jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sudah dilakukan pada Januari 2023.
Manfaat Pembangunan Tol Kamal-Teluk Naga Rajeg
- Mengatasi kemacetan
- Memacu perkembangan kawasan dari sektor ekonomi, perdagangan, industri dan lainnya di DKI Jakarta dan Banten.
- Memberikan keuntungan ekonomis dari sisi waktu perjalanan dan operasional.
[1]https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6854617/garap-pik-2-salim-group-dan-agung-sedayu-bangun-tol-rp-23-t
[2] https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/salim-group-dan-agung-sedayu-garap-akses-tol-pik-2-senilai-rp-23-t/ar-AA1eIK3g
[3] https://www.msn.com/id-id/berita/other/profil-hingga-daftar-wilayah-di-kabupaten-tangerang-terdampak-proyek-tol-kamal-teluknaga-rajeg/ar-AA1eLpOV